Isu mengenai
perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum prototipe sedang menjadi
perbincangan hangat dalam lingkup pendidikan. Perlu diketahui bahwa kurikulum
prototipe yang akan berlaku dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK merupakan sebuah
harapan untuk mengatasi berbagai krisis belajar yang semakin parah akibat pandemi
beberapa tahun belakang. Langkah awal mengenai kurikulum nasional baru di
tahun 2024 akan diluncurkan sebagai pilihan bagi sekolah-sekolah seluruh
Indonesia pada Juli 2022. Lalu mengapa, pemerintah perlu membuat kurikulum
baru? Menurut Anindito Aditomo, Kepala
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendididkan Kementrian Pendidikan, kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (BSKAP Kemendikburistek) menjelaskan bahwa “Perlunya
perbaikan kurikulum itu adalah karena (pendidikan) Indonesia sudah lama
mengalami krisis belajar. dan pandemi memperparah itu. Survei Nasional dan
Internasional yang menyatakan kompetensi
siswa-siswa Indonesia yang masih belum maksimal”. Pembaruan kurikulum nasional menjadi salah satu bagian dari pembenahan secara sistematik untuk seluruh elemen pendidikan Indonesia.
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Prototipe
·
Fleksibilitas
Pada kurikulum 2013, target
jam pelajaran akan dihitung per minggu sedangkan kurikulum prototipe 2024
sekolah harus bisa merancang kurikulum secara fleksibel. Pada kurikukulum
prototipe ini target jam pelajaran dihitung per tahun.
·
Mata pelajaran dan Penjurusan
Pada kurikulum sebelumnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat penjurusan IPA,IPS, dan
bahasa. Tingkat penjurusan ini sudah ditentukan sejak mereka berada di kelas 10
dan diperlukan tes-tes lanjutan untuk menentukan apakah seorang anak masuk IPA
atau IPS atau bahasa. Pada kurikulum baru ini tak akan ada lagi penjurusan di
tingkat SMA. Siswa akan bebas memilih mata pelajaran yang mereka ambil sesuai
minat dan rencana studi setelah lulus. Sedangkan mata pelajaran IPA dan IPS
pada kelas 4, 5 , dan 6 SD akan diajarkan secara bersamaan dengan nama mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS) dengan tujuan agar siswa lebih
siap mengikuti pembelajaran IPA dan IPS
secara terpisah di jenjang SMP.
·
Kembalinya Mata Pelajaran TIK
Mata pelajaram Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) akan diberlakukan secara wajib pada kurikulum
prototipe dan akan diajarkan mulai jenjang SMP dengan penyebutan yang juga
berbeda yakni menjadi "Informatika". Sebelumnya,
mata pembelajaran ini tidak dibutuhkan karena seluruh pembelajaran
diharapkan berbasis digital. Yang mana siswa diharapkan bisa mengerjakan dan
mengumpulkan tugas menggunakan teknologi informatika.
·
Konten Pelajaran
Kurikulum 2013 masih fokus pada materi atau konten sedangkan pada kurikulum baru materi akan dikurangi
menjadi hanya yang bersifat esensial. Sehingga guru ada waktu untuk diskusi,
tanya jawab, memberi umpan balik, kolaborasi dan sebagainya. Akan terdapat alokasi
belajar 30% untuk pengerjaan proyek.
·
Inovasi
Kurikulum prototipe membebaskan sekolah untuk dapat lebih fleksibel
dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kreativitas akan didukung dan tak
dianggap pelanggaran. Guru pada kurikulum baru juga dapat berkolaborasi dengan
guru bidang studi lain untuk melakukan pengajaran, terutama yang berbasis
proyek.
Dalam penggunaan kurikulum paradigma baru tidak ada kriteria tertentu, semua sekolah akan bisa mendaftar. Terlebih dahulu akan dibuat skema penerapan dengan tingkat kompleksitas berbeda-beda. Jika sekolah selama ini sudah kreatif dan inovatif maka dapat secara langsung menerapkan secara utuh kurikulum baru. Adapun skema pendaftaran kurikulum prototipe adalah sebagai berikut
- Kemendikbudristek meluncurkan aplikasi mengenai kurikulum prototipe, termasuk dengan pendaftaran mengikuti uji coba perluasannya, pada Februari 2022.
- Sekolah akan diberi waktu untuk
mempelajari kurikulum prototipe dengan saksama agar bisa memutuskan kesiapan
untuk ikut serta di uji coba perluasan.
- Selanjutnya sekolah bisa
mendaftar di aplikasi dengan melengkapi dokumen dan mengisi kuisioner.
- Lalu, Kemendikbudristek akan mengeluarkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi sekolah dan pendampingan pada sekitar tiga bulan sebelum kurikulum prototipe siap mulai diterapkan pada Juli atau Agustus 2022.